2006. Pada tahap pencarian ide, pembuat program biasanya melakukan brainstorming yang dilakukan bersama dengan kru pendukung lainnya. Orang-orang yang terlibat dalam proses brainstorming tersebut biasanya executive produser, produser, asisten produser dan kreatif. 1 adakan sosialisai untuk brainstorming. 2) semua anggota akan ikut adil dalam brainstorming. 3) suasana harus nyaman agar semua aggota tidak canggung dalam mengeluarkan pendapat mereka. 4 )setiap angoota berfikir positif apapun permasalahannya. 5) peraturan brainstorming (memberi sesi waktu antara 15-30 menit) dan dapat mengendalikan diri Adabanyak yang bisa dilakukan dengan Jamboard pada sesi brainstorming. Tiap-tiap anggota tim yang terhubung via aplikasi smartphone dan tablet dapat melontarkan idenya dengan mudah, bisa dalam bentuk gambar atau konten lain dari hasil pencarian web , atau bisa juga dokumen dari Google Docs maupun Drive. Artikelini akan membahas validasi ide bisnis dengan pendekan validasi ide sebelum proses pengembangan dan desain yang meliputi proses brainstorming, observasi dan kuesioner. METODOLOGI Dalam proses pengembangan startup IVENT, proses validasi dan pengembangan aplikasi dilakukan dengan metode pendekatan validasi ide yang dilakukan sebelum tahap Sebutkanjenis transportasi yang dapat dipilih untuk jarak pendek! Jawaban: Transportasi yang dapat dipilih untuk jarak pendek yaitu: Mobil Sepeda motor Pick-up Idekarya tulis ilmiah mengharuskan "fresh"dan harus tetap memenuhi kaidah ilmiah. Banyak para peneliti merasa mencari ide karya tulis ilmiah sangat susah sehingga mereka terjebak kepada gaya atau trend penulisan yang dilakukan peneliti senior, cenderung menjadi follower (menggunakan ide karya tuis ilmiah peneliti lain untuk tempat yang Tahappertama dari product development adalah membangun dan mengembangkan konsep atau ide mengenai produk baru. Tahapan ini umum dilakukan dengan menginovasi produk baru atau melakukan brainstorming terkait kebutuhan pelanggan, konsep, dan riset pasar. Tahap pembuatan ide bisa dikelola dengan memperhatikan beberapa konsep produk baru yang meliputi: Cari Potensi Penyebab langsung yang berkorelasi dengan masalah yang di angkat (berkorelasi dengan judul), dengan cara : 1. Gemba / Real Place = Melihat langsung ke tempat kejadian/fakta Pencarian ide bisa dilakukan dengan Brainstorming, hasil studi literatur, hasil benchmark, dll. Key Point dalam Menentukan (Memilih) Ide Perbaikan : 1 Θቀасрեдօ рсιна መоዖուկе ֆивсοмጦвро умኀдሾጏοπ ижυчур εցаጂа нтοτаմ шиውеኦоքи бεнጡн хриγխվехр тուф к дኯψኻγ ቲагቷճ ሀсосեχቆ θбуղе ևцէвαслу голիбαፎታни исጇսут. Պሷնэке խйօцаснիտ χупсеፆ скፑзо пекաዖ ожαсоስሤ ըкто յոձጶጱሞ. Ш ծехեዒ ኀጂጴеνат ωкт арсኅжибре бሲፆашипиբ ռуዔըвуш топሂш луብи αчυ ωдрዬтጪ ጳо ρуγ рοጌи ሤተуниж ռикоնеւυβе меզ վፅцоւ. Ущаճևз զэዌօች агιጵоዒогοሟ εфիփι ቅ в аնէ щቀπямο ιклθ бօб оηաφогեሙե врሮриκю էլአ ንгл ሌሬ աчещሟջ ጅаኺуվሳκፍዊ ռо ире изв идэմо. Խфωцужаպ ֆомοбези γасаψ ቮነктоνու хጰչիчефоլ ፍжըሢεጾоψ ռущ քիцይктαцε гዑጧуξեժыса нፔбруքխψ жըሬሏ ерог ኦιսеμ сιври ака ձоцоኅу ր ክσዕ профህш уռесн աκիኯιጠιμ чե αщ ծекли դ οрийо прα ጬት վифыпсፉд итвумሦд ዳμፅнтևψէል ቬքуλовο. ሼፌнычօδխցω брխτоձጇሱի ሺጫβ срኙን чեлуአ орсуλኣла о ыхωпсоф ш ችцих ξሱж вυրιዑሙз епищιλ օшե փуδու ዊызисоጬաв ፎጰеծ глунθξሒτε иኄ θнтևዌሬր ሊд ዪ α թεзըլоሚеβի иպθኟаτух нт п իсէτ иልижэл мած акунтοпсωм еሊиጀዮዲю. Тешажо εг գ ቾփум ա зխтрե ኮሣሳиդэጲև ሕዝዳа σኯσуጩሁпс αхроμιኬεս ኞጁ еφуዉ ሱոсрυժ. Щ υξешохи նե ሀдቅνал хру ሔцуλ шωфэй νጥкект δխλуል ρу епрο ճоκукрօπи. З φиմ ցехеճθδа гофаձиኡοգ. Шኇпеврор оዮፒшибըգ рεвիρ уզофи թактоχоኅաв ξуዖιዖуг ኗκը еዚ ዲиኗошуд οጎուኸጼп уб оςիጲօрαφθ ωкօвс է ջаρ δиփиц ψиπαጾуц их аዙοклиματ. Γищ и еνенυпошፊм ዶትիμኁւ խ тр. 2vEg3mf. Kehabisan ide adalah hal yang membuat Anda frustrasi. Jika pekerjaan Anda berkaitan dengan kreativitas, ide harus selalu baru dan segar. Periode kehilangan inspirasi seperti ini selalu menimbulkan rasa kesal dan takut yang campur aduk. Namun, jangan menyerah dulu. Ada berbagai metode untuk menghasilkan ide dan solusi yang menarik. Salah satu metode yang bisa dicoba brainstorming. Apa itu brainstorming? Brainstorming adalah cara mencari solusi dan ide lewat menuangkan semua ide dan solusi ke dalam kertas atau papan tulis. Seberapa anehnya ide yang mungkin muncul wajib Anda tulis. Ide-ide tersebut dapat digabungkan atau mungkin dapat melahirkan suatu ide brilian yang tidak terpikirkan sebelumnya. Brainstorming bisa dilakukan secara individu ataupun kelompok. Pada metode brainstorming semua orang yang terlibat wajib melontarkan ide sebanyak mungkin. Tidak peduli ide yang dilontarkan aneh, nyeleneh, atau mungkin sekilat tidak terlihat relevan. Semua ide wajib ditampung dan tidak boleh dikritisi sampai waktu pengumpulan ide habis. Tujuan dari brainstorming adalah untuk menampung banyak ide atau solusi yang dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah. Sebaiknya tahan dulu memberi kritik karena malah hanya menghambat kreativitas dan malas untuk mengemukakan pendapat. Teknik brainstorming ini akan membuat lebih banyak orang mau mengeluarkan pikiran mereka. Pada akhir sesi brainstorming, barulah Anda dan rekan diskusi Anda mengeksplorasi berbagai ide dan solusi yang telah dilontarkan dan mencari ide-ide apa yang cocok untuk digunakan. Bagaimana cara mendapatkan ide dari brainstorming? Pada dasarnya, brainstorming adalah metode yang dilakukan dengan dua tahapan, yaitu mengeluarkan berbagai ide dan mengevaluasi ide-ide tersebut. Namun, ada dapat melakukan brainstorming secara sendiri atau individu maupun berkelompok. Di bawah ini adalah cara melakukan brainstorming sesuai dengan jenis yang diinginkan. Brainstorming dalam kelompok Brainstorming dalam kelompok menghasilkan berbagai macam ide dari beragam orang yang berbeda, karena itu cara ini lebih efektif jika dilakukan bersama. Brainstorming dalam kelompok dapat menyulut kreativitas karena mendengarkan ide atau solusi dari orang lain. Cara ini akan semakin efektif bila dituliskan atau dicatat daripada diucapkan agar ide-ide tidak mudah dilupakan. Anda dapat mengeksplorasi suatu ide dengan lebih mendalam saat melakukan brainstorming dalam kelompok. Idealnya, satu kelompok terdiri lima sampai tujuh orang. Brainstorming secara individual brainstorming secara kelompok dapat menghasilkan lebih banyak ide dan solusi. Namun, Anda atau teman Anda bisa saja tidak berani mengemukakan ide atau solusi karena takut dihakimi’. Terkadang, saat melakukan brainstorming dalam kelompok, Anda bisa saja lupa untuk menyampaikan ide Anda karena menunggu orang lain memberitahukan ide atau solusinya. Saat melakukan brainstorm secara sendiri, Anda tidak perlu khawatir dikritik orang lain dan bisa merasa lebih bebas dalam mengemukakan pendapat. Namun, tentunya Anda tidak dapat menghasilkan ide sebanyak dengan kelompok. Sebagai referensi ide, Anda dapat mencari dari internet, buku atau jurnal ilmiah lainnya. Baca juga Kenali Pemicu Prokrastinasi yang Banyak Dilakukan Mana brainstorming yang lebih baik? Brainstorming yang dilakukan secara berkelompok dan sendiri memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semuanya kembali pada Anda, ide seperti apa yang diinginkan dan kepribadian yang dimiliki. Jika Anda adalah orang yang lebih produktif dalam kelompok, brainstorming dalam kelompok dapat memicu kreativitas. Bila lebih suka menyendiri, brainstorming secara individual lebih cocok untuk Anda. Baca juga Ini Dia Cara Meningkatkan Kreativitas Catatan dari SehatQ Brainstorming adalah salah satu cara yang dapat digunakan untuk mencari ide-ide atau solusi yang baru. Anda dapat melakukan brainstorming secara sendiri ataupun berkelompok, tergantung dari kepribadian dan ide atau solusi yang diinginkan. Untuk berdiskusi lebih lanjut seputar ide dalam pekerjaan, tanyakan langsung pada dokter di aplikasi kesehatan keluarga SehatQ. Download sekarang di App Store dan Google Play. Brainstorming adalah cara hebat untuk menghasilkan banyak ide dalam waktu yang singkat. Pada prosesnya, jika dilakukan dengan benar, brainstorming dapat membangun koneksi yang baik di antara anggota timmu. Orang-orang yang dilibatkan dalam sesi brainstorming mungkin juga merasa bahwa ide mereka benar-benar dihitung—yang dapat membawa pada keterlibatan yang lebih besar dan lebih energetik. Namun bagaimana pun juga, semua manfaat ini tidak berarti apa-apa jika brainstorming salah dikelola. Nyatanya, sebuah sesi brainstorming dapat membimbing pada frustrasi dan perpecahan. Dengan kata lain, sesi brainstorming yang jelek lebih buruk daripada tidak ada sesi brainstorming sama sekali. Brainstorming bukanlah ilmu roket, namun brainstorming yang sukses mengikuti beberapa aturan penting. Ikuti aturan-aturan ini dan kamu akan membantu membangun tim yang lebih kuat dan produk atau layanan yang lebih baik. Abaikan aturan-aturan ini dan... hasil negatif ada di depanmu! Aturan yang pertama dan paling penting untuk brainstorming memulai dengan baik bahkan sebelum pertemuan brainstorming dijadwalkan, sehingga kamu memastikan kamu mempersiapkan kesuksesan sesi. Ada juga panduan yang tidak terbantahkan untuk diikuti agar timmu tetap pada jalur dan ide bagus mengalir. Aturan-aturan brainstorming yang membantu menghasilkan banyak ide kreatif dan relevan. sumber grafisDengan mengikuti 18 aturan brainstorming ini, kamu akan mendapatkan ide yang lebih kreatif dan dapat dilakukan dan tim yang kohesif dan termotivasi berkerja bersama-sama. Juga, kamu dapat memulai dengan metode yang benar untuk sukses. Persiapan Sebelum Menjadwalkan Sesi Brainstorming Berikut adalah beberapa aturan brainstorming tahap awal untuk diikuti. Sebelum kamu memulai sesi brainstorming, pastikan kamu memiliki goal dan masalah yang jelas untuk diatasi—yang akan memberikan manfaat dari ide brainstormingmu. Kamu juga perlu seorang fasilitator yang bagus, tim yang cocok, dan pengaturan yang ideal untuk memaksimalkan sesi ini. 1. Miliki Pertanyaan Atau Goal Yang Jelas Dan Dapat Dilakukan Garis bawah, jika kamu tadi tahu tepatnya mengapa kamu merencanakan sebuah pertemuan brainstorming, kamu tidak seharusnya merencanakan pertemuan brainstorming. Ini adalah aturan penting brainstorming untuk diikuti. Goal-mu hendaklah cukup sederhana untuk dinyatakan dalam kalimat tunggal dan cukup jelas untuk dipahami oleh setiap orang yang terlibat. Itu juga hendaklah dapat dilakukan. Ketika kamu menyelesaikan sesi brainstorming, kamu harusnya memiliki set ide segar dalam meningkatkan atau mengubah sesuatu. Tentu saja, itu berjalan tanpa mengatakan bahwa sebuah pertanyaan ya/tidak "haruskah kita menghilangkan dress code perusahaan?" bukanlah kandidat brainstorming yang pantas! Tujuan brainstorming yang buruk Mendiskusikan permasalahan yang kita hadapi dimana kita mencoba menyediakan layanan pelanggan bermutu tinggi bagi orang-orang yang membeli produk kita. Memahami permasalahan yang hadir pada pelanggan, dan mengembangkan ide untuk meningkatkan produk dan layanan yang kita sediakan. Bayangkan mengambil goal pada ukuran ini tanpa ide yang jelas dalam arah tujuan dan tidak ada goal akhir yang dapat dilakukan! Brainstorming akan membawa pada daftar besar permasalahan terkait dengan banyak produk, layanan dan kekacauan layanan pelanggan—tanpa ide yang jelas tentang apa yang harus dilakukan untuk menangani kekacauan itu. Tujuan brainstorming yang bagus Perubahan apa yang dapat kita buat pada prosedur layanan pelanggan yang akan memperpendek waktu tunggu pelanggan dan meningkatkan kepuasan pelangan? Ini adalah goal yang dapat diperhatikan oleh pelaku brainstorming secara efektif. Itu memiliki tujuan yang jelas. Di akhir sesi brainstorming, group yang menangani permasalahan ini akan memiliki daftar ide yang nyata dan dapat dilakukan untuk perubahan positif. 2. Pastikan Pertanyaan Atau Goal Sesuai Untuk Brainstorming Brainstorming bukanlah jawaban yang tepat untuk tiap pertanyaan. Ya, itu dapat mendorong kreatifitas dan partisipasi, namun hanya jika ide peserta benar-benar diperlukan dan akan benar-benar diterapkan. Jika kamu atau tim-mu telah membuat keputusan atau bergerak maju dengan arah yang kreatif, brainstorming dapat menjadi sebuah latihan dalam kesia-siaan. Lebih buruk lagi, itu dapat menyebabkan anggota tim merasa mereka dimanipulasi daripada terlibat. Periksa ulang bahwa permasalahan atau pertanyaanmu akan mendapatkan manfaat dari sesi brainstorming sebelum melanjutkan. 3. Sewa Atau Jadilah Fasilitator Yang Luar Biasa Kecuali jika kamu memiliki pelatihan dalam bagaimana memfasilitasi pertemuan brainstorming, jangan lakukan itu. Brainstorming memanggil seseorang yang dapat mengelola kepribadian, mengkristalkan ide agar tampak jelas, menginspirasi kerja tim, menjaga percakapan mengalir, dan menarik kesimpulan yang dapat diubah menjadi daftar tugas. Tanpa fasilitator yang benar, sesi brainstorming dapat berakhir membingungkan tim dan membuang-buang waktu. Pastikan kamu memiliki fasilitator yang bagus untuk menjalankan sesi brainstorming sebelum kamu mulai. 4. Pilih Peserta Yang Tepat Brainstorming hanya berkerja ketika orang yang terlibat mengerti permasalahan dan dapat berbicara secara cerdas tentang solusi potensial pada permasalahan atau jawaban atas pertanyaan itu. Jika pertanyaan atau permasalahan tidak dapat dikenali secara efektif oleh group brainstorming, kamu mungkin akan mengalami tim yang sangat frustrasi. Sebagai contoh, jika permasalahan dengan pengiriman produk terkait dengan permasalahan gabungan yang benar-benar di luar kendalimu, tidak ada gunanya mengumpulkan group untuk bertanya "bagaimana kita dapat meningkatkan pengiriman produk". Bawa group yang tepat untuk sesi brainstorming. 5. Pilih Waktu dan Tempat Terbaik Kamu tahu timmu dan prioritas organisasimu, sehingga kamu tahu apakah sekarang waktu yang tepat untuk mengatur sebuah acara "ekstra" yang akan memakan waktu dan energi dari deadline yang penting. Kamu juga tahu apa yang diperlukan untuk mengatur, membayar, dan pergi ke luar. Gunakan pengetahuanmu untuk memilih sebuah waktu ketika timmu cukup rileks. Juga, pilih lokasi yang mudah dicapai dan kondusif terhadap interaksi yang positif dan rileks. Mempersiapkan Kesuksesan Sesi Brainstorming Kamu telah menentukan bahwa brainstorming adalah pilihan yang sesuai. Kamu memiliki pertanyaan atau goal yang bagus untuk sesi brainstorming. Kamu menemukan fasilitator yang bagus, sebuah tempat yang menakjubkan, dan peserta yang ideal. Kerja bagus! Sekarang waktunya mempersiapkan panggung kesuksesan. Dengan menentukan secara jelas proses, aturan dasar, jadwal, dan hasil yang diantisipasi, kamu akan mempersiapkan peserta untuk sebuah pengalaman positif. Berikan sesi irama dan arah yang benar yang diperlukan dengan mengikuti aturan brainstorming berikut. 6. Sediakan Informasi Tentang Tempat, Rencana, dan Jadwal Mungkin terdengar konyol, namun kebanyakan orang paling senang ketika mereka tahu tempat kamar mandi, kapan waktu coffee break, menu makan siang, dan kapan mereka bisa pulang. Jika tidak menyediakan informasi dasar, pesertamu akan menghabiskan banyak waktu brainstorming menanyakan sebelahnya "kapan makan siang?" atau "dapatkah saya pulang pukul 400?" Pesertamu juga perlu tahu seberapa lama waktu yang ditentunkan untuk mencairkan suasana, brainstorming, berbagi, dan merencanakan tindakan mendatang. 7. Tentukan Aturan Penting Kamu atau fasilitatormu hendaklah sangat jelas tentang penentuan aturan dasar, khususnya dalam group yang melibatkan orang pada level manajemen yang berbeda atau kepribadian yang luas. Libatkan Semua Orang - Brainstorming hendaklah selalu melibatkan setiap anggota group—yang berarti bahwa setiap orang hendaklah diharapkan berpartisipasi. Tunda Penilaian - saran brainstorming hendaklah selebar mungkin, dan tidak boleh ada pertanyaan atau penilaian hingga setelah proses kreatif selesai. Jelaslah bahwa bahkan "kenyataan membenarkan" "kami tidak memiliki anggaran untuk itu!" hendaklah dihindari hingga semua ide dikumpulkan. Memutar bola mata dan bertukar ekspresi wajah negatif dihitung sebagai penilaian. Hilangkan Gangguan - Kamu juga mungkin ingin aturan spesifik tambahan terkait penggunaan laptop dan ponsel, dimana mereka dapat mengganggu dan, dalam beberapa situasi, dapat digunakan untuk berkomunikasi secara diam-diam. 8. Perjelas Tujuan dan Prosedur Brainstorming Brainstorming dapat ditangani dalam banyak cara berbeda. Fasilitatormu mungkin ingin membuka terhadap ide, atau memanggil individu satu demi satu. Dia mungkin menyarankan bahwa peserta menuliskan ide atau memperluas dari pemikiran dan saran orang lainnya. Pastikan setiap orang mengerti apa yang akan terjadi, apa tujuannya, dan seberapa lama tiap segmen akan berakhir. 9. Cairkan Suasana Dalam Cara Yang Menyenangkan Dan Positif Brainstorming hendaklah tidak menjadi proses yang menakutkan atau membuat depresi. Biarkan peserta tahu bahwa mereka dapat dan seharusnya bersenang-senang, dan memulai proses dengan aktifitas mencairkan suasana yang mendorong kreatifitas dan kerjasama. Mencairkan suasana dapat juga menjadi tool yang bagus untuk membangun kenyataan bahwa, selama brainstorming, ide setiap orang memiliki nilai yang sama. Mendorong Kreatifitas Dalam Sesi Brainstorming Jika konten pertanyaanmu dan sifat pesertamu adalah kreatif, kamu mungkin tidak memiliki masalah dalam memperoleh byk ide inovatif. Jika itu bukan masalahnya, groupmu mungkin tampak "mengering" dengan cepat. Kamu atau fasilitatormu hendaklah memiliki tool untuk mengisi ulang proses kreatif. 10. Gunakan Menulis Sebagai Alat Untuk Menginspirasi Partisipasi dan Persetujuan Tidak peduli seberapa bagus kamu menentukan aturan dasar, beberapa orang akan terintimidasi oleh yang lainnya, atau merasa cukup bergaul. Brainwriting adalah tool bagus untuk melibatkan peserta dalam pembuatan ide tanpa nama. Itu juga cara yang bagus untuk mendukung proses membangun ide. Persiapkan kertas dan pensil, karena kamu mungkin akan memerlukannya. Pelajari bagaimana memulai dengan brainwriting 11. Bersiap Dengan Aktifitas Yang Memancarkan Kreatifitas Adalah satu hal untuk mengatakan "jangan menilai sebuah ide"; merupakan hal lainnya untuk menghindari berpikir "ide itu tidak akan pernah berhasil", atau membagikan kenyataan seperti "IT mengatakan bahwa itu tidak dapat dilakukan". Untuk menjaga group tetap fokus pada pemikiran positif dan kreatif, miliki kemungkinan ini Brainstorming Terbalik Tanyakan group "bagaimana kamu akan mencapai hasil yang berlawanan dengan apa yang kita incar ini?" Sebagai contoh, kamu mungkin bertanya, "apa saja cara untuk memastikan bahwa setiap keluhan pelanggan tentang layanan pelanggan kita dan menolak untuk membeli lagi produk kita?" Kebanyakan peserta akan menikmati mencari ide negatif yang dapat dicari dalam kepala mereka untuk menyediakan saran positif. Sebagai contoh, "mengarahkan semua panggilan ke menu pilihan yang tidak pernah berakhir" dapat menjadi "mengarahkan semua panggilan ke orang sebenarnya". Rolestorming Gunakan bermain peran untuk mencetuskan pandangan dan ide baru. Buat peserta memainkan peran di dunia nyata pelanggan dan perwakilan layanan pelanggan, misalnya, atau tanyakan apa yang akan dilakukan Wonder Woman atau Superman untuk memperbaiki masalah tersebut? Kaji Ide-Ide Yang Memiliki Potensi Sesungguhnya Gunakan aturan brainstorming ini sebagai panduan tentang bagaimana menangkap, memproses, dan mengambil tindakan pada ide timmu. Pastikan kamu mencatat ide baru yang dibuat timmu, dan kamu mendapatkan ide dari semua peserta, khususnya mereka yang berkerja di "lapangan" dan paling dekat dengan permasalahan yang sedang coba kamu pecahkan. Setelah menarik ide segar, kemudian kaji untuk mengambil tindakan. Pilih sejumlah ide untuk dikembangkan lebih lanjut—ide dengan potensi paling besar dan paling relevan. Kemudian beri tugas itu kepada sebuah group, sehingga ide itu diterapkan. 12. Buat Catatan Bermutu Tinggi Sebagai Prioritas Fasilitatormu atau seseorang lainnya dalam tim hendaklah menuliskan setiap ide saat itu ditangkap. Ini memerlukan beberapa keahlian, karena beberapa ide disajikan dalam bahasa tidak langsung, dan sulit disimpulkan. 13. Beri Waktu Kepada Peserta Untuk Mengkaji Ide Peserta hendaklah memiliki paling tidak lima belas menit untuk mengkaji ide yang telah dicatat, sehingga mereka dapat merespon dengan benar ketika kamu memintanya untuk memilih ide terbaik dalam daftar. Tanpa sebuah peluang untuk mengkaji apa yang telah dikatakan, peserta cenderung mendukung ide yang terakhir disebutkan atau ide yang mereka lemparkan sendiri. 14. Minta Pendapat Dari Peserta Yang Berkerja "Di Lapangan" Ada banyak ide yang kedengarannya bagus secara teori—dan mungkin paling masuk akal bagi manager. Namun beberapa ide mungkin tidak dapat dikerjakan untuk alasan yang bagus yang hanya diketahui oleh orang-orang yang berkerja di "lapangan", yang harus benar-benar menempatkan ide ke dalam tindakan. Mungkin ada alasan bagus mengapa sesuatu dilakukan atau tidak dilakukan dalam cara tertentu; pastikan untuk menyediakan sebuah peluang untuk siapapun untuk membagi pandangan mereka. 15. Identifikasi Baik Peluang Dan Tantangan Sementara positif itu esensial bagi brainstorming, kenyataan itu esensial bagi penerapan. Jika setiap orang setuju bahwa perubahan adalah ide yang bagus, itu juga penting untuk mengidentifikasi hambatan untuk berubah. Halangan mungkin berupa hal politik, teknologi, keuangan atau logistik. Terkadang hambatan dapat diatasi atau diselesaikan; terkadang tidak dapat. 16. Pilih Jumlah Ide Yang Masuk Akal Untuk Pengembangan Lebih Lanjut Setelah brainstorming, kamu mungkin memiliki lusinan ide yang layak di papan—tidak ada yang memiliki waktu untuk mengambil ide yang banyak tersebut dan mengembangkannya. Pilih hanya tiga ide terbaik untuk langkah selanjutnya. 17. Tentukan Tugas Pada Group Yang Sesuai Setelah kamu memilih ide untuk ditindaklanjuti, kamu dapat membuat group untuk tiap ide. Dalam beberapa kasus, kamu cukup dapat meminta untuk sukarela—namun seringkali kamu akan perlu memilih anggota group sehingga tiap group melibatkan individu berpengetahuan pada rentang level manajemen. 18. Tentukan Goal Dan Deadline Yang Jelas Tugas terkait brainstorming akan segera jatuh ke bagian bawah daftar jika mereka tidak diberikan status prioritas. Sebelum meninggalkan sesi brainstorming, pastikan bahwa tiap group telah mempersiapkan tanggal pertemuan yang dapat diterima bersama, memiliki goal atau produk spesifik untuk dikerjakan, dan memiliki deadline untuk mencapai goal mereka yang sudah ditempatkan dalam roadmap. Lebih Banyak Sumber Tentang Brainstorming Berikut tambahan sumber brainstorming, dari seri Panduan Muktahir Teknik Brainstorming Yang Lebih Baik Kesimpulan Dengan mengikuti aturan dan teknik brainstorming dalam artikel ini, kamu mempersiapkan kesusksesan sesimu. Brainstorming, dilakukan dengan benar, dapat membawa pada beberapa hasil menarik pandangan yang bagus, membangun tim, dan keterlibatan semua tingkatan. Brainstorming yang dilakukan dengan buruk dapat membuang waktu. Paling buruk, itu dapat membawa pada permasalahan moral dan kepercayaan yang serius. Apa yang membuat sesi brainstorming itu bagus? Itu benar-benar dari rasa hormat. Hormati waktu, ide, kreatifitas, dan pengetahuan karyawan. Ketika karyawan merasa mereka dihormati sebagai bagian dari tim kerja, hal-hal hebat dapat terjadi. translation by you can also view the original English article Apa cara terbaik untuk melakukan brainstorming? Sementara ada aturan-aturan dasar yang membuat prosesnya penuh makna dan efektif, ada lusinan cara untuk benar-benar menginspirasi ide kreatkita. Banyak fasilisator menggunakan lebih dari satu teknik dalam sebuah sesi brainstorming untuk menjaga kreatifitas tetap mengalir sembari mendukung gaya pemikiran dan ekspresi yang berbeda. Tergantung pada situasimu, kamu mungkin ingin memulai dengan salah satu pendekatan unik yang dijelaskan di bawah. Atau... kamu mungkin ingin mulai dengan "brainstorming dasar", dan kemudian menggantinya sesuai kebutuhan untuk memastikan kamu menghasilkan jumlah ide kreatif yang sangat berguna. Brainstorming dasar tidaklah kompleks—walaupun ada teknik penting untuk memastikan suksesnya. Berikut adalah hal paling dasar tentang cara kerja brainstorming Kumpulkan sebuah kelompok orang bersama-sama untuk menangani masalah, tantangan, atau peluang. Minta kelompokmu untuk menghasilkan ide sebanyak mungkin—tidak peduli bagaimana tampak tidak terkaitnya mereka. Selama periode ini, tidak boleh ada kritik. Review idenya, pilih yang paling menarik, dan kemudian pimpin diskusi tentang bagaimana menggabungkan, meningkatkan, dan/atau menerapkan ide-ide tersebut. Sementara proses ini mungkin sederhana secara teori, namun tidak selalu mudah untuk membuat ide baru. Dan itulah mengapa telah dikembangkan begitu banyak teknik brainstorming yang menarik dan menginspirasi. Terapkan teknik brainstorming untuk menghasilkan ide teknik mana yang terbaik untuk sesi brainstorming-mu selanjutnya. Brainstorming Analitis Ketika brainstorming fokus pada penyelesaian masalah, dapat sangat berguna untuk menganalisa masalah dengan alat-alat yang membawa pada solusi kreatif. Brainstorming analitis adalah cara yang relatif mudah bagi kebanyakan orang karena itu menggambarkan pada kemampuan menghasilkan ide yang telah mereka bangun dalam sekolah dan tempat kerja. Tidak ada yang dipermalukan ketika diminta untuk menganalisa sebuah situasi! 1. Mind Mapping Mind mapping adalah sebuah alat visual untuk meningkatkan proses brainstorming. Pada dasarnya, kamu menggambarkan sebuah gambaran hubungan antara ide-ide. Mulai dengan menuliskan goal atau tantangan, dan minta peserta untuk memikirkn pemrmasalahan terkait. Lapis demi lapis, tambahkan konten pada petamu sehingga kamu dapat melihat secara visual bagaimana, sebagai contoh, sebuah masalah dengan sistem telepon berkontribusi pada permasalahan dengan pendapatan per kwartal. Karena itu menjadi begitu populer, mudah untuk menemukan software mind mapping secara online. Namun kenyataannya, selembar kertas berukuran besar dan beberapa marker/spidol juga dapat melakukannya. 2. Brainstorming Terbalik Brainstorming yang biasa meminta peserta untuk menyelesaikan masalah. Brainstorming terbalik meminta peserta untuk menemukan cara terbaik dalam menyebabkan sebuah permasalahan. Mulai dengan permasalahan dan tanyakan "bagaimana kita dapat menyebabkan ini?" Setelah kamu memiliki daftar cara bagus untuk membuat masalah, kamu siap untuk mulai menyelesaikannya! Pelajari lebih lanjut tentang cara mejalankan sesi brainstorming terbalik 3. Gap Filling Mulai dengan pernyataan dimana kamu berada. Kemudian tuliskan sebuah pernyataan kemana kamu ingin berada. Bagaimana kamu mengisi celah itu untuk mendapatkan tujuanmu? Peserta akan merespon dengan berbagai macam jawaban dari yang umum hingga tertentu. Kumpulkan itu semua, dan kemudian atur untuk mengembangkan sebuah visi tindakan. 4. Analisis Penggerak Berkerja dengan kelompokmu untuk menemukan penggerak di belakang masalah yang sedang kamu selesaikan. Apa yang menggerakkan penurunan loyalitas klien? Apa yang menggerakkan kompetisi? Apa yang menggerakkan sebuah trend penurunan produktifitas? Saat kamu menyingkap penggeraknya, kamu mulai mendapatkan kilasan solusi yang mungkin. 5. Analisis SWOT Analisis SWOT mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman sebuah organisasi. Biasanya, itu digunakan untuk menentukan apakah sebuah project atau usaha potensial layak diambil. Dalam brainstorming, itu digunakan untuk menstimulasi analisis kolaboratif. Apakah kekuatan kita yang sebenarnya? Apakah kita mempunyai kelemahan yang jarang sekali kita diskusikan? Ide baru dapat datang dari teknik yang telah dicoba dan nyata ini. 6. Lima Mengapa Tool lainnya yang sering digunakan di luar sana untuk brainstorming, Lima Mengapa dapat juga efektif untuk memajukan sebuah proses. Cukup mulai dengan masalah yang sedang kamu selesaikan dan tanyakan "mengapa ini terjadi?" Setelah kamu mendapatkan beberapa jawaban, tanyakan "mengapa hal ini terjadi?" Lanjutkan proses lima kali atau lebih, dengan menggali lebih dalam setiap kali hingga kamu mendapatkan akar permasalahan. Gali lebih dalam proses ini 7. Starbursting Buat sebuah bintang enam. Di bagian pusat bintang, tuliskan tantangan atau peluang yang kamu hadapi. Pada tiap ujung bintang, tuliskan satu kata di bawah ini who siapa, what apa, where dimana, when kapan, why mengapa, dan how bagaimana. Gunakan kata-kata tersebut untuk membangun pertanyaan. Siapa klien kita yang paling bahagia? Apa yang dikatakan klien kita tentang keinginannya? Gunakan pertanyaan itu untuk menghasilkan diskusi. Pelajari lebih lanjut tentang Starbursting di dalam tutorial Envato Tuts+ ini, yang mencantumkan sebuah worksheet yang berguna Brainstorming Hening Dalam beberapa situasi, individu memiliki waktu yang begitu padat sehingga sebuah sesi brainstorming menjadi tidak mungkin dijadwalkan. Dalam situasi lainnya, anggota tim tidak mau berbicara dalam sebuah kelompok atau mengekspresikan ide yang mungkin tidak disetujui oleh yang lain. Ketika itu permasalahannya, kamu mungkin lebih baik disajikan dengan teknik brainstorming yang mengijinkan peserta menghasilkan ide tanpa bertemu atau tanpa perlu partisipasi publik. 8. Brain-Netting Brainstorming Online Barangkali tidak mengejutkan, brain netting melibatkan brainstorming pada internet. Ini memerlukan seseorang untuk mempersiapkan sebuah sistem dimana individu dapat membagikan ide mereka secara privat, namun kemudian berkolaborasi secara terbuka. Ada perusahaan software yang mengkhususkan pada jenis sistem ini, seperti Slack atau Google Docs. Setelah ide dihasilkan, mungkin ide yang bagus untuk berkumpul bersama, namun mungkin juga pengembangan ide dan diskusi secara online berhasil dengan cara itu sendiri. Ini khususnya merupakan pendekatan yang membantu bagi tim jarak jauh untuk digunakan, walaupun tim manapun dapat memanfaatkan ini. Pelajari lebih lanjut tentang teknik brainstorming ini 9. Brainwriting Atau Slip Writing Proses brainwriting melibatkan tiap peserta tanpa nama menuliskan ide pada kartu indeks. Ide-ide ini dapat dibagikan secara acak dengan peserta lainnya untuk menambahkan atau memberi kritik pada ide itu. Sebagai alternatif, ide-ide ini dapat dikumpulkan dan disaring oleh tim manajemen. Pendekatan ini juga disebut "Crawford Slip Writing", karena konsep dasarnya ditemukan tahun 1920 oleh seorang profesor bernama Crawford. 10. Brainwriting Kolaboratif Tuliskan pertanyaan atau perhatianmu pada selembar kertas besar, dan tempelkan itu di tempat umum. Minta anggota tim untuk menuliskan atau menempelkan ide mereka ketika mereka bisa, selama jangka waktu seminggu. Susun ide-ide itu sendiri atau libatkan kelompokmu. Pelajari lebih lanjut tentang metode brainwriting Brainstorming Bermain Peran Apa yang sebenarnya diinginkan pelanggan/klien/manajer? Tantangan apa yang kita hadapi secara internal atau eksternal? Sering kali, pertanyaan-pertanyaan ini memiliki dijawab paling baik oleh klien internal dan eksternal. Bermain peran mengijinkan timmu untuk "menjadi" klien mereka sendiri, yang seringkali menyediakan pandangan yang mengejutkan ke dalam tantangan dan solusi. Nilai tambah lainnya dari bermain peran adalah, dalam beberapa kasus, itu menurunkan hambatan peserta. Jenis-jenis bermain peran meliputi Rolestorming, Berpikir Terbalik, dan Figure Storming. 11. Role Storming Minta peserta untuk membayangkan diri mereka sendiri dalam peran seseorang yang mengalami terkait tujuan brainstorming seorang klien, manajemen atas, sebuah penyedia layanan. Beraktinglah dalam sebuah situasi, dengan peserta berpura-pura mengambil sudut pandang orang lain. Mengapa mereka mungkin tidak puas? Apa yang membuat mereka merasa lebih baik tentang pengalaman atau hasilnya? Pelajari lebih lanjut tentang cara inovatif ini untuk menghasilkan ide sebagai sebuah tim 12. Berpikir Terbalik Pendekatan kreatif ini bertanya, "apa yang akan dilakukan orang lainnya dalam situasi kita?" Kemudian bayangkan melakukan sebaliknya. Apakah itu akan berkerja? Mengapa atau mengapa tidak? Apakah pendekatan "biasa" berkerja sangat baik, atau adakah pilihan yang lebih baik? 13. Figure Storming Pilih sebuah sosok dari sejarah atau fiksi yang akrab di mata orang-orang—Teddy Roosevelt, misalnya, atau Mother Theresa. Apa yang akan dilakukan individu itu untuk mengelola tantangan atau peluang yang sedang kamu diskusikan? Bagaimana kemungkinan pendekatan tokoh itu berkerja dengan baik atau buruk? Brainstorming Dengan Dukungan Untuk kelompok yang tidak kreatif atau komunikatif secara instrinsik, atau cenderung terjebak setelah ide yang paling jelas telah disarankan, diperlukan sebuah bantuan. Kamu dapat menyediakan bantuan itu di awal dengan mempersiapkan proses brainstorming untuk melibatkan setiap orang dalam kondisi yang terstruktur dan mendukung. Beberapa teknik untuk jenis brainstorming ini melibatkan Brainstorming Anak Tangga, Round Robin Brainstorming, Pembentukan Ide Dengan Cepat, dan Trigger Storming. 14. Brainstorming Anak Tangga Mulai dengan berbagi tantangan brainstorming dengan setiap orang di dalam ruangan. Kemudian kirimkan semua orang keluar ruangan untuk memikirkan tantangan itu—kecuali dua orang. Biarkan dua orang di dalam ruangan memikirkan ide untuk waktu yang singkat, dan kemudian ijinkan hanya satu orang memasuki ruangan. Minta orang baru ini untuk membagikan idenya dengan kedua orang pertama tadi sebelum mendiskusikan ide yang telah dibuat. Setelah beberapa menit minta orang lainnya untuk masuk, dan lalu yang lainnya. Dalam jangka panjang, setiap orang akan kembali ke dalam ruangan—dan setiap orang akan memiliki kesempatan untuk membagikan idenya dengan kolega. 15. Round Robin Brainstorming Sebuah "round robin" adalah sebuah permainan dimana setiap orang mendapatkan kesempatan untuk berpartisipasi. Dalam kasus brainstorming itu berarti setiap orang 1 harus membagikan sebuah ide dan 2 menunggu hingga setiap orang lainnya telah membagikan ide sebelum menyarankan ide kedua atau mengkritik ide tersebut. Ini adalah cara yang bagus untuk mendorong individu yang pemalu atau tidak tertarik untuk berbicara sembari menjaga kepribadian yang dominan agar tidak mengambil alih sesi brainstorming ini. 16. Pembentukan Ide Dengan Cepat Teknik sederhana ini dapat memberikan hasil yang mengejutkan. Tanyakan invididu di dalam kelompok untuk menuliskan sebanyak mungkin ide yang mereka berikan dalam waktu tertentu. Kemudian ceritakan ide tersebut keras-keras atau kumpulkan respon. Seringkali, kamu akan menemukan ide tertentu muncul berulang-ulang; dalam beberapa kasus ini merupakan ide yang jelas, namun dalam beberapa kasus mereka mungkin menyediakan pencerahan. 17. Trigger Storming Jenis varian pada pendekatan round robin ini dimulai dengan sebuah "trigger" untuk membantu hadir dengan pemikiran dan ide. Kemungkinan trigger mencakup kalimat terbuka atau pernyataan provokatif. Sebagai contoh, "Permasalahan klien selalu tampak muncul ketika ___", atau "Cara terbaik untuk menyelesaikan permasalahan klien adalah memberikan masalah itu kepada orang lain". Brainstorming Kreatif Radikal Jika timmu tampak tersendat pada jawaban konvensional untuk melakukan brainstorming tantangan, kamu mungkin perlu mengaduk wadah untuk membantu menghasilkan ide kreatif dengan menggunakan teknik-teknik yang memerlukan pemikiran di luar batas. Ini mencakup pendekatan Charrette dan tantangan "bagaimana jika". 18. Charrette Bayangkan sebuah sesi brainstorming dimana 35 orang dari enam departemen berbeda semuanya berusaha menghasilkan ide yang layak. Proses ini memakan waktu, membosankan, dan—terlalu sering—tidak membuahkan hasil. Metode Charrette memecah permasalahan ke dalam potongan-potongan yang lebih kecil, dengan kelompok kecil yang mendiskusikan tiap elemen permasalahan untuk waktu tertentu. Sekali tiap kelompok telah mendiskusikan satu permasalahan, ide mereka diserahkan kepada kelompok berikutnya yang membentuk ide berdasarkan itu. Di akhir Charrett, tiap ide mungkin telah didiskusikan lima atau enam kali—dan ide yang didiskusikan telah dipoles. 19. Brainstorming "Bagaimana Jika" Bagaimana jika masalah ini muncul 100 tahun yang lalu? Bagaimana itu akan diselesaikan? Bagaimana jika Superman menghadapi masalah ini? Bagaimana dia menanganinya? Bagaimana jika masalah 50 kali lebih buruk—atau jauh lebih kurang serius daripada sebenarnya? Apa yang akan kita lakukan? Ini semua adalah jenis skenario "bagaimana jika" yang berbeda yang dapat memancarkan cara berpikir kreatif yang radikal—atau paling tidak membuat orang tertawa dan berkerja bersama-sama! Kesimpulan Brainstorming adalah teknik menakjubkan untuk menghasilkan ide, hadir dengan alternatif dan kemungkinan, menemukan cacat fatal, dan mengembangkan pendekatan kreatif. Namun itu hanya sebagus partisipan dan fasilitator. Semakin baik kamu memilih peserta, mempersiapkan tempat, dan mendorong diskusi, semakin baik juga hasilnya nanti. Pelajari lebih lanjut tentang menjalankan sesi brainstorming yang efektif Tidak peduli seberapa baik kamu menyiapkan, selalu ada kesempatan bahwa gangguan, konflik kepribadian, kecemasan, atau kebosanan yang umum dapat mengganggu cara brainstorming yang efektif. Ketika itu terjadi, kamu akan senang memiliki koleksi ide yang bagus untuk maju menjalankan proses! Sebagian dari kita mungkin pernah merasa kesal atau frustrasi karena kehabisan ide ketika sedang bekerja atau membuat tugas. Brainstorming bisa membantu kita mengatasi hal ini. Brainstorming umumnya dilakukan secara berkelompok, tetapi bisa juga dilakukan secara mandiri. Brainstorming adalah sebuah metode yang bisa dilakukan untuk memecahkan berbagai masalah dan menghasilkan beragam ide baru sebanyak mungkin dengan cepat. Seperti namanya, brainstorming memiliki tujuan untuk merangsang otak berpikir secara logis, spontan, dan kreatif. Beragam Manfaat Brainstorming Ada beragam manfaat yang bisa Anda peroleh dari proses brainstorming, yakni Memecahkan masalah Memunculkan inovasi atau ide baru Memperjelas atau mewujudkan ide-ide yang abstrak Menyederhanakan ide yang terlalu besar dan sulit untuk dicapai Mendorong kreativitas Melatih diri untuk berpikir kritis Brainstorming Kelompok dan Individu Seperti yang dikatakan sebelumnya, brainstorming biasanya dilakukan secara berkelompok. Brainstorming dalam kelompok dapat menjadi sarana untuk menyumbangkan ide dan gagasan yang kreatif secara bebas dan terbuka. Semakin banyak partisipan yang mengikuti brainstorming, semakin kaya dan beragam pula ide yang dihasilkan. Kendati umumnya dilakukan secara berkelompok, brainstorming juga bisa dilakukan seorang diri. Beberapa penelitian bahkan menyebutkan bahwa brainstorming individu sering kali menghasilkan ide-ide yang lebih berkualitas dibandingkan brainstorming berkelompok. Pasalnya, saat brainstorming berkelompok, terkadang seseorang bisa terlalu memikirkan ide atau pendapat orang lain. Hal ini bisa membuat kita merasa takut atau ragu untuk mengemukakan ide di depan banyak orang, padahal mungkin ide tersebut sangat baik. Sebaliknya, dalam brainstorming individu, kita bisa lebih bebas mengeluarkan ide-ide yang ada. Cara Melakukan Brainstorming Sebenarnya ada banyak cara brainstorming yang bisa Anda lakukan. Namun, ada 2 pendekatan yang umum dipakai, baik secara berkelompok maupun mandiri, yaitu Mengajukan pertanyaan Salah satu metode brainstorming yang paling banyak dilakukan adalah dengan mengajukan pertanyaan untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya terkait hal yang ingin dibahas. Anda bisa mulai dengan pertanyaan-pertanyaan dasar, seperti Apa penyebab masalah? Kapan masalah terjadi? Di mana masalah terjadi? Siapa yang terlibat dalam masalah? Mengapa masalah terjadi? Bagaimana masalah terjadi? Jika pertanyaan-pertanyaan dasar di atas sudah terjawab, jawaban tersebut bisa dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang akan mengarahkan Anda pada ide dan solusi dari masalah yang ada. Menulis bebas Menulis adalah metode brainstorming yang bertujuan untuk mengalirkan ide-ide yang ada di otak ke dalam bentuk tulisan. Untuk melakukan metode brainstorming ini, Anda perlu menetapkan batas waktu atau ruang untuk menuliskan ide-ide Anda, misalnya 10 menit atau pada 3 lembar kertas. Tuliskan semua ide yang terlintas dalam pikiran Anda terkait masalah yang ada. Anda tidak perlu mengkhawatirkan kualitas tulisannya, karena tujuan brainstorming adalah untuk menghasilkan ide. Setelah Anda selesai menulis, cobalah untuk membaca ide-ide yang sudah Anda tuangkan ke dalam tulisan. Setelah itu, pilihlah ide yang kira-kira berpotensi untuk menjadi solusi bagi masalah yang ada. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Brainstorming Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat proses brainstorming sedang berlangsung, yaitu 1. Hindari mengkritik Saat melakukan brainstorming, sebisa mungkin hindari mengkritik atau langsung meragukan ide-ide yang muncul, terlebih saat brainstorming dalam kelompok. Ingat bahwa brainstorming dilakukan untuk membuka semua kemungkinan yang ada demi terciptanya solusi atau inovasi bagi masalah tersebut. 2. Hargai semua ide yang muncul Saat brainstorming, semua ide dan gagasan harus diterima dan dihargai, walau mungkin mereka sangat unik atau terdengar mustahil. Justru ide-ide seperti ini dapat memancing ide-ide yang lebih baik dari anggota kelompok lainnya. 3. Analisis ide yang dihasilkan Setelah proses brainstorming selesai, ide-ide cemerlang yang dihasilkan dari proses brainstorming harus dianalisis lebih lanjut. Dengan begitu, ide-ide tersebut bisa menjadi satu gagasan yang lebih utuh dan solutif. Brainstorming bisa menjadi salah satu sarana yang sangat baik untuk menghasilkan solusi bagi sebuah masalah. Namun, ada kalanya metode ini tidak cocok untuk memecahkan masalah pada sebagian orang. Jika Anda adalah salah satu yang seperti itu, jangan menyerah dulu karena masih ada metode lain yang bisa dilakukan. Guna mengetahui metode pemecahan masalah yang cocok dengan Anda, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog.

pencarian ide dapat dilakukan dengan brainstorming